Tuesday, August 16, 2005

Teguran dari Teman

Teguran dari Teman

ya.., Sebuah teguran secara tidak langsung bagi diriku, dalam berusaha untuk lebih mendekatkan diri kepadanya.

Kebetulan aku tinggal di mess yang di sediakan oleh kantor, hehehe lumayan pengiritan gak bayar uang kost, apalagi dengan gaji.. ya yang masih tergolong kecil, itu sangat membantu sekali..
Seperti biasa, aku dan temen-temen kalo membeli makan, sering pergi ke jl ketintang, selain disana pilihan makanannya lebih bervariasi, juga sekalian 'eye shoping' hehehe, maklum daerah salah satu kampus besar di kota surabaya, UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA (UNESA).

Dari awal aku menempati mess sampai sekarang kami masih sering kesana. Biasanya kami pergi berame-rame, lebih seru...!,tp akhir akhir ini aku lebih sering mencari makan berdua dengan seorang temenku,setiap aku pergi ke ketintang temenku ini selalu melewati jalur barat, begitu anak2 menamai jalur itu, ya memang ada beberapa jalur untuk bisa kesana, tp temenku ini lebih suka lewat jalur itu, entah kenapa...?

kebetulan jalur yag aku lewati itu melintasi sebuah rel kereta api, dengan ruas jalan yang sangat sempit sekali, sehingga jika ingin melewati nya harus bergantian dari arah yag berlawanan, setiap kali aku melintasi rel itu aku selalu melihat seorang lelaki penjaga rel yang sudah tua, yang dengan waspada selalu mengatur lalu lalang mobil yang lewat, sekaligus memberitahu jika ada kereta melintas...

Terbesit dalam pikiranku betapa besar jasa bapak tua ini, coba dia tidak mengatur lalu lintas itu, pasti akan kacau. demikian setiap aku pergi makan selalu berjumpa denagn bapak tua itu, seakan tanpa pamrih dia selalu setia menjaga palang rel kereta api, dari seringnya aku lewat rel itu, kemudian aku berniat untuk memberi dia sekedar uang untuk membeli rokok. kebetulan ketika niat itu datang, uangku sedang tipis2-nya, jadi aku niatin "nanti aja ah setelah gajian..".

tibalah saat itu, ya tgl 1, gajian men..!!, hari yg ditunggu tunggu, hehehe
seperti biasa malemnya aku dan temenku pergi ke ketintang, ketika aku melewati lintasan rel itu, aku seakan enggan untuk mengeluarkan uang dari dompet, aku berpikir
"ah repot, kapan - kapan aja, jika sudah di persiapkan",

Demikian seterusnya setiap kali aku melewati rel dan pak tua itu, aku tidak pernah mau untuk melaksanakan niatku ..., hingga aku dapat membeli sebuah Hp baru yg berarti uang ku semakin menipis, dan semakin aku menunda nunda melaksanakannya.
aku sempat berpikir
" bulan depan aja, pas gajian lagi.."

Namun malam itu aku di buat malu pada diriku sendiri.setelah selesai makan, aku di bonceng oleh temenku itu, ketika aku diminta tolong olehnya untuk meng-handle sepeda motor yang sedang di setirnya.

"ki tolong handle sebentar gasnya",
aku berpikir "mau ngapain sih anak ini?"
pake suruh meng-handle setir dan gas, mbok ya berhenti dulu ato kalo ada perlu!,
ya udah aku menyanggupi permintaannya, dia pun merogoh sakunya dengan sangat repot, dan aku belum tahu apa yang di lakukannya, "oh.. tenyata dia mengeluarkan uang to.." aku mbatin dalam hati,

Setelah mendekati rel temenku ini mengecilkan gas nya sehingga jalannya sepeda motor lebih pelan...pas ketika berada di depan pak tua penjaga rel, dia mengulurkan tangannya, dan memberikan uang itu, seketika aku kaget seakan ada sebuah teguran buatku, ya allah inikah teguran darimu bagi orang yang selalu menunda nunda berbuat kebajikan.
Temanku yang repot dengan menyetir sepeda motor, masih bisa untuk beramal sedangkan diriku, yang hanya mbonceng dengan tenang tidak pernah mau bersusah payah untuk berbuat amal yang mungkin bisa memberiku barakah.


Orang-orang mukmin hatinya tenteram karena mengingat Allah, ingatlah Allah, karena dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram (al-ayat)

hal yang sangat cepat mendekatkan diri seorang hamba kepada Allah, adalah kedermawanan dan kecintaan yang tulus kepada kaum muslim.(al-hadist)