Friday, April 20, 2007

Positif thingking ato penghiburan diri?

Belum berhasil, tidak sesuai harapan, Kurang beruntung dan masih banyak lagi kata2 yang mengkiaskan ke gagalan. Kecewa!, tentu itu yang rasakan. Dan tentu saja orang yg merasakan kecewa ini tidak ingin rasa kecewa itu berlarut-larut (emang enak hidup dalam kesedihan :P) dan ingin segera kembali menemukan semangat hidupnya.

Ada banyak cara untuk menghilangkan kekecewaan, Salah satunya adalah dengan ber-positif thingking, Misalnya ada yg berkata begini : "mungkin Allah punya rencana yang lebih baik untuk diriku", ato "Pasti ada hikmah di balik semua ini". Memang sih sebaiknya kita harus tetap ber-positif thingking atas apa-apa yang terjadi terhadap diri kita, istilah nya tetap bersabar :).

Tapi apa benar kata2 diatas murni positif thingking ato hanya sekedar penghiburan diri atas kekecewaan yang kita alami?, ato lebih parah lagi kita hanya bisa berbicara seperti itu tanpa kita menginstropeksi diri, "benerkah kegagalan itu murni takdir dari allah ato memang kita yg menyebabkan kegagalan itu dengan kurangnya usaha ato kesalahan-kesalahan yang kita buat sendiri ?. kita lihat tingkah laku kita, sudahkan mencerminkan orang yang sudah berusaha dan diiringi dengan doa?, pantaskah kita merasa termasuk orang2 shaleh yang sedang di uji oleh allah?

Untuk orang2 yang selalu ber"positif thingking", mbok ya sekali-kali instropeksi diri kita sendiri, sudah benarkah cara kita, doa kita, perbuatan2 kita.? :)